
©Colourbox.com
Temukan tips wawancara kerja di Jerman dari Gastblogger Ayub di artikel ini...

©Colourbox.com
Wawancara pekerjaan atau
Vorstellungsgespräch di Jerman saat ini memiliki kecenderungan untuk melakukan wawancara melalui beberapa jalur media komunikasi. Tahap yang pertama adalah wawancara melalui telepon atau video call. Apabila pihak pemberi kerja menilai Anda cukup prospektif untuk posisi yang Anda incar, maka akan ada wawancara langsung
face to face. Kendati demikian tidak menutup kemungkinan bahwa Anda akan langsung dipanggil untuk wawancara
face to face.
Tentu saja sebuah momen penting seperti
Vorstellungsgespräch memerlukan persiapan yang matang. Salah satu persiapan yang dapat dilakukan adalah dengan mengenali runutan
Vorstellungsgespräch yang secara umum memiliki 5 tahapan sbb:
1. Perbincangan ringan. Biasanya pewawancara akan memulai pembicaraan ringan seperti menanyakan bagaimana proses perjalanan menuju tempat wawancara, apakah ada kendala saat di perjalanan, dll. Pada tahap ini kesan pertama Anda di mata pewawancara sangat penting. Bagaimana Anda mampu memadukan antara kepercayaan diri, kesantunan, kelugasan, dan keluwesan dalam menjawab pertanyaan juga akan memengaruhi psikologi pewawancara dan juga diri Anda sendiri di fase-fase selanjutnya. Tahap ini biasanya berlangsung selama 5 menit.
2. Tahap perkenalan (berkisar 10-15 menit). Pada tahap ini Anda diperkenankan memperkenalkan diri Anda secara singkat, hobi, skill profesional yang Anda miliki, sekaligus menyinggung pengalaman berkarir Anda. Jika Anda pernah melakukan penelitian, proyek-proyek kecil selama Anda kuliah, itu pun dapat diungkapkan selama Anda mampu mengemasnya dengan singkat dan padat.
3. Tahap presentasi (kira-kira 10-15 menit). Ini adalah tahap utama dalam sebuah wawancara pekerjaan. Pewawancara akan memberikan pertanyaan terkait bidang pekerjaan yang Anda lamar, mereka akan mencari tahu sejauh mana Anda menguasai bidang tsb, bagaimana visi dan misi Anda terhadap bidang tsb, apa rencana Anda untuk kemajuan bidang tsb, dan lain sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan yang sangat teknispun memungkinkan dilontarkan di tahap ini, inilah saatnya keahlian Anda diuji oleh tim pewawancara.
4. Tahap bertanya (sekitar 10 menit). Tahap ini dimaksudkan untuk Anda, apakah Anda memiliki pertanyaan terhadap perusahaan yang mewawancarai Anda. Biasanya pewawancara akan bertanya
“Haben Sie noch weitere Fragen?” atau
“Haben Sie etwas zu fragen?” atau pertanyaam sejenis lainnya, maka yang harus Anda lakukan adalah menjawab
“Ja”. Mengapa Anda harus menjawab “ya” kendatipun ada kemungkinan Anda tidak ingin bertanya? Hal tsb. dikarenakan jawaban “ya” menunjukkan bahwa Anda benar-benar memiliki interest (ketertarikan) yang tinggi terhadap perusahaan yang mewawancarai Anda. Ajukan saja pertanyaan terbuka atau yang sifatnya lebih umum, misalnya berapa banyak karyawan yang bekerja di perusahaan yang Anda lamar, berapa banyak kandidat yang melamar posisi yang Anda incar, dll. Hindari pertanyaan yang terlalu detail, misalnya tentang aturan mengambil cuti, bagaimana cara mengajukan kenaikan gaji, dll.
5. Tahap penutup (sekitar 5 menit). Tahap ini adalah tahap Anda berpamitan dan jika pewawancara tidak (atau barangkali terlupakan) menginformasikan kepada Anda tentang kapan Anda akan mendapat keputusan, maka tanyakanlah di tahap ini (sebelum Anda berpamitan), dan tanyakan pula bagaimana Anda dapat menghubungi mereka untuk mendapatkan keputusannya.
Selain persiapan material wawancara, persiapan aspek non verbal juga sangat diperlukan. Tidak sedikit kandidat yang gagal dalam mendapatkan posisi yang diinginkan bukan karena kualifikasinya yang kurang, melainkan karena kegagalan mereka menampilkan gesture yang profesional dan kredibel (terpercaya). Beberapa gestik yang harus Anda perhatikan saat melakukan wawancara diantaranya sbb:
1. Kontak mata
(eye contact). Saat menjawab pertanyaan , mempresentasikan suatu materi, mengajukan pertanyaan, dan saat berkomunikasi dengan pewawancara, tunjukan kepercayaan diri Anda dengan keberanian menatap mata sang pewawancara. Tunjukkan bahwa Anda percaya diri dan menghargai lawan bicara sepenuh hati.
2. Duduk rapi dan sopan tapi jangan tegang, kendurkan otot-otot kaki dan tangan Anda agar sedikit rileks dan mengurangi rasa gugup.
3. Hindari melakukan gerakan yang kerap dan kontinyu, misalnya menggoyang goyangkan kaki kiri/kanan, menghentak-hentakan jari di meja secara terus menerus, memain-mainkan rambut Anda. Hal tersebut bisa sangat menganggu konsentrasi pewawancara dan mengurangi aura positif di diri Anda.
4. Hindari tertawa terbahak-bahak. Jikalaupun ada sesuatu yang terkesan lucu, tertawa kecil sudah cukup.
5. Jangan pernah memalingkan wajah Anda dari pemberi pertanyaan ataupun dari seseorang yang sedang berbicara. Saat ada yang bertanya kepada Anda atau ada pewawancara yang sedang menyampaikan sesuatu (kendati bukan sebuah pertanyaan) curahkan perhatian kepadanya, dan tunjukan interest Anda terhadap apa yang ditanyakan atau apa yang disampaikan.
6. Jangan lupa tersenyum, senyuman Anda memberikan aura positif kepada orang-orang yang ada di ruangan wawancara.
Bagaimana? Apakah Anda sudah mendapatkan gambaran tentang wawancara pekerjaan di Jerman?
Semoga artikel ini bisa membantu. Selamat mencoba dan salam sukses untuk Anda.
-Ayub Darmawan-