
Foto: Goethe-Institut/Lia
Berbeda dengan acara tukar kado pada umumnya, Lia harus menyiapkan sesuatu yang unik untuk
Schrottwichteln.

Foto: Goethe-Institut/Lia
Suasana natal sudah sangat terasa di Jerman. Pusat perbelanjaan dan rumah-rumah terlihat cantik dan meriah dengan dekorasi natal, tidak ketinggalan juga kantor tempat saya bekerja. Tidak hanya dekorasi, minggu lalu kami mengadakan pesta natal dan akhir tahun di kantor. Acara ini dibuat untuk mendekatkan sesama kolega serta mengendurkan otot setelah bekerja keras selama setahun belakangan ini.
Bagian yang paling saya tunggu-tunggu adalah
Wichteln atau tukar kado.
Wichteln mirip seperti acara tukar kado yang kita kenal di Indonesia, yaitu kita membawa kado yang netral bisa untuk siapa saja dan dengan nominal tertentu. Kemudian kado diberi nomor, siapa yang mendapat nomor sesuai kado, boleh membawa pulang kado tersebut.
Lucunya sejak tahun lalu kami tidak mengadakan
Wichteln yang seperti biasanya , tetapi
Schrottwichteln. Kado yang kita siapkan bukanlah kado normal yang dibeli ekstra untuk wichteln, tetapi barang apa saja yang ada di rumah. Boleh barang yang sudah tidak terpakai ataupun barang sudah tidak kita sukai lagi. Yang penting walaupun barang bekas tetapi masih berfungsi.
Pada Schrottwichteln yang lalu, kolega saya ada yang mendapat CD Tokio Hotel Album Zimmer 483 tahun 2007, panci, vas bunga, hiasan natal, kaos dan poster dari band kesukaan. Tahun lalu saya mendapatkan botol susu bekas -_-
Fuuuhh.. saya harus memutar otak untuk Schrottwichteln tahun ini. Ada ide?