
© Colourbox.com
Hari sudah larut, bus yang biasa ditumpangi Lia terakhir beroperasi 2 jam yang lalu. Dengan apa Lia pulang ke Wohnung-nya?
© Colourbox.com
Pada akhir pekan yang lalu saya mendapat undangan
Abschiedparty (pesta perpisahan) dari seorang rekan kerja yang akan berhenti bekerja dan memutuskan untuk melanjutkan studi di London.
Sedih rasanya karena kami harus kehilangan salah satu rekan kerja terbaik kami, namun
Abschiedparty-nya menyenangkan. Bahkan berakhir sangat larut, yakni pukul 12 malam. Saya bingung waktu itu memikirkan bagaimana cara pulang ke
Wohnung (tempat tinggal). Saya tidak memiliki kendaraan pribadi dan bis menuju
Wohnung saya hanya beroperasi hingga pukul 22.00, sedangkan waktu itu sudah tengah malam!!! Sayangnya di sini tidak seperti di Indonesia yang ada ojek
online beroperasi selama 24 jam

, sedangkan ongkos naik taksi.. Hmm.. jangan ditanya! Ongkos naik taksi di Jerman termasuk mahal. Saya panik, tetapi kenapa rekan kerja yang lain tenang-tenang saja padahal mereka juga harus naik kendaraan umum?
„Ayo Lia kita ke halte bis!“ Ajak salah satu rekan kerja saya.
„Ke halte bis? Sudah tengah malam begini pasti tidak ada bis yang beroperasi lagi!“
„Oh kamu belum tahu ya? Beberapa kota di Jerman menyediakan angkutan malam atau
Nachtverkehr yang beroperasi di luar jam operasi reguler sampai pagi dini hari. Jam operasi
Nachtverkehr di tiap kota berbeda, tergantung peraturan yang berlaku di masing-masing kota tersebut. Ada yang beroperasi setiap hari, ada juga yang hanya beroperasi pada akhir pekan saja.“
Ah, saya lega dan tidak khawatir lagi jika pulang larut malam karena ada
Nachtverkehr.
Apabila anda menggunakan jasa kendaraan umum dan berencana pulang larut malam, jangan lupa untuk memperhatikan jadwal Nachtverkehr. Seperti pada malam itu, jadwal reguler bis Linie 22 yang biasa saya tumpangi datangnya setiap 10 menit sekali, namun pada jadwal Nachtverkehr hanya setiap 30 menit sekali. Oh iya, di beberapa kota
Nachtverkehr hanya tersedia di akhir pekan saja.
-Lia