
Foto: Ajeng Irdhani Putri
Sepi, sendiri, tak ada teman. Itulah yang dirasakan Ajeng pertama kali datang di Berlin. Selengkapnya ada di artikel berikut ini...
Foto: Goethe-Institut Indonesien/Ajeng Irdhani Putri
Memulai hidup di kota asing tidaklah mudah, terutama pada dua minggu pertama saya tinggal di Berlin. Rasa sepi dan sendiri membuat saya sedih dan rindu kampung halaman, terlebih lagi pada dua minggu tersebut cuaca di Berlin sangat dingin menusuk tulang. Awalnya saya hanya berkomunikasi online dengan teman dan keluarga dari Jakarta, karena saya masih malu dan sedikit takut untuk berkomunikasi dengan orang-orang baru di Berlin. Sampai akhirnya salah satu teman baik saya merekomendasi untuk mencoba mencari kegiatan di Berlin dengan bantuan internet.
Salah satu situs yang saya gunakan untuk mencari kegiatan dan bertemu teman baru adalah Meetup. Pada situs ini terdapat banyak grup berdasarkan minat. Ada grup meditasi,
wandern,
Bordspiel bahkan grup untuk para pendatang baru di Berlin, selayak grup berkenalan dan mencari teman baru. Jadilah saya mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan
wandern atau berjalan-jalan menulusuri hutan di Henningsdorf, Berlin.
Rute yang kami tempuh cukup panjang yaitu 23 kilometer dengan dua kali istirahat selama 30 menit sepanjang perjalanan. Jadi saya punya banyak waktu untuk berkenalan dengan peserta lainnya. Awalnya saya gugup sekali, karena saya sendirian dan tidak kenal satu orang pun. Saya hanya mesem-mesem setiap kali beradu pandang dengan peserta lain. Sampai akhirnya Anni, teman baru saya, mengajak berkenalan. Ternyata Anni juga baru tiba di Berlin dan merasa kesepian seperti saya, bedanya dia tidak malu untuk memulai percakapan. Saya pun akhirnya memberanikan diri untuk berkenalan dan berbicara dengan peserta lainnya. Alhasil saya mendapatkan enam teman baru yang sampai hari ini, kami selalu bertemu secara rutin di akhir pekan.
Selain dari situs Meetup ini, saya juga mencari tahu mengenai
Stammtisch atau kelompok diskusi yang selalu bertemu di kafe atau tempat tertentu pada waktu tertentu setiap minggunya. Selain bisa menambah wawasan mengenai tema-tema yang didiskusikan, saya juga bisa melatih bahasa Jerman saya dan mendapatkan teman baru. Saya juga mencari tahu tentang klub-klub olahraga. Berlin memiliki banyak klub olahraga yang tersebar luas dengan beragam biaya. Karena saya tertarik dengan Krav Maga saya pun mendaftarkan diri di salah satu klub. Dari situ saya juga berkenalan dengan beberapa teman baru.
Saya berusaha sebisa mungkin untuk tidak hanya berbaur dengan sesama orang Indonesia, selain untuk memperluas jaringan kekerabatan, mempunyai teman lokal juga baik untuk melatih bahasa Jerman saya. Jadi, selamat mencari teman baru, jangan malu untuk mengajak berkenalan dan jangan lupa tersenyum ya!
Ajeng Putri